Mengenali minat dan bakat anak sejak dini sangatlah penting. Pada usia SD – SMP, ini akan membantu Anda mengarahkan anak pada kegiatan positif yang bisa ia lakukan di luar waktu sekolah. Di akhir bangku SMP, potensi anak bisa menolong anak untuk menentukan pilihan, mau ke mana setelah lulus SMP. Di Indonesia, ada tiga pilihan. Anak bisa memilih masuk SMA (Sekolah Menengah Atas), masuk MA (Madrasah Aliyah), dan masuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Pilihan pertama dan terakhir termasuk yang paling populer.

Ketika anak memilih masuk SMA, maka ia harus siap mempelajari berbagai disiplin ilmu. Semua ilmu yang ia pelajari di bangku SMA akan menjadi dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, dalam hal ini ke perguruan tinggi. Komposisi materi di SMA terdiri dari 90% teori dan 10% praktek.

Sementara, saat anak menentukan ia ingin masuk SMK, maka ia harus siap dengan gaya pembelajaran yang berbeda. Komposisi materi di SMK kebalikan dari SMA. Anak akan mendapat 60% praktek dan 40% teori. Dalam kesehariannya, anak lebih banyak diajari langsung bagaimana praktek melakukan sesuatu ketimbang teori. Praktek ini pula yang akan mengasah keterampilan anak dan menjadi modal utama saat ia bekerja langsung di lapangan.

SMK sendiri merupakan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan setingkat SMA. Tujuan sekolah ini adalah mempersiapkan siswa untuk masuk lapangan kerja. Porsi materi di atas juga menjelaskan mengapa keterampilan kerja lulusan SMK lebih memadai daripada lulusan SMA. Pendek kata, lulusan SMK bakal menjadi tenaga siap pakai dalam dunia kerja.

5 Alasan Masuk SMK

Secara umum, SMK ditempuh selama tiga tahun. Ada pula yang ditempuh selama 4 tahun. Biasanya karena ada tambahan waktu PKL atau Praktek Kerja Lapangan selama setahun. Penjurusan juga dimulai sejak awal pendidikan. Tentunya disesuaikan dengan minat anak. Tertarik dengan SMK? Yuk simak 5 alasan mengapa perlu masuk SMK.

1. Pilihan bidang keahlian beragam

Anak bisa memilih program studi sesuai minatnya. Bidang keahlian SMK memang beragam, biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan industri dan ketersediaan lapangan kerja di kota SMK tersebut. Misalnya, Bontang memiliki pabrik Pupuk Kaltim. SMKN 1 Bontang memiliki jurusan teknik kimia yang lulusannya bisa langsung bekerja di pabrik PKT sebagai operator pabrik.

2. Pembekalan kewirausahaan

Dengan masuk SMK anak tidak hanya mendapatkan materi praktek dan teori, tetapi juga pembekalan kewirausahaan. Harapannya, setelah lulus nanti, anak juga bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dengan membuka usaha sesuai bidang keahliannya.

3. Bisa melanjutkan ke pendidikan tinggi

Salah jika orang beranggapan lulusan SMK tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Nyatanya, lulusan SMK punya kesempatan yang sama untuk lanjut ke perguruan tinggi, politeknik, akademik, atau sekolah tinggi. Mereka juga bisa memilih jurusan yang berbeda dengan jurusan saat sekolah.

4. Lulus SMK bisa langsung bekerja

Berbekal keterampilan kerja yang didapat dari materi praktek dan program PKL, lulusan SMK bisa langsung bekerja. Biasanya, lulusan SMK disukai perusahaan karena sudah memiliki keterampilan kerja yang cukup memadai. Mereka tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi karena sudah biasa bekerja.

5. Lebih hemat biaya

Pertimbangan ini kerap menjadi alasan penting mengapa orang tua menyarankan anaknya masuk SMK. Selain biaya pendidikannya relatif lebih terjangkau, kemungkinan besar diterima di berbagai industri atau perusahaan setelah lulus juga meyakinkan orang tua agar anaknya masuk SMK. Jadi, orang tua tidak perlu merogoh biaya terlalu dalam untuk pendidikan tinggi.

Dari kelima alasan tersebut, pilih satu alasan terkuat yang mendorong anak sungguh-sungguh mau masuk SMK. Pertimbangan yang tepat dan sesuai keinginan anak akan membuat ia belajar lebih sungguh-sungguh dan mencapai hasil maksimal selama masa pendidikannya di SMK.